Penomena serbuan Ular Cobra 2019
Beberapa media online memberitakan tentang "serbuan" ular cobra ke pemukiman penduduk di beberapa daerah di Indonesia.Berikut beberapa cuplikannya :
Teror ular kobra membuat resah warga salah satu perumahan di kawasan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bagaimana tidak?
Tak tanggung-tanggung, ada puluhan ular kobra berkeliaran di permukiman warga Citayam dalam beberapa hari terakhir. Hingga Minggu 8 Desember 2019, warga telah menangkap 30 anak ular kobra.
Bukan hanya di Citayam, Bogor. Teror ular kobra juga terjadi di dua daerah, yakni Jember, Jawa Timur dan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagaimana diberitakan oleh Liputan6.com
Berita lain dari kompas.com
"Teror" ular kobra tengah terjadi di sejumlah daerah. Ular kobra yang jumlahnya bahkan ada yang mencapai puluhan, membuat warga resah.
Seperti yang terjadi di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Akibat adanya anakan kobra di lingkungannya, satu keluarga terpaksa mengungsi.
Di Jember, puluhan anakan kobra juga meneror warga Sukorambi, Jawa Timur pada Jumat (6/12/2019).
Tak hanya di Jember, warga Ciracas, Jakarta Timur, juga dihebohkan dengan keberadaan ular kobra.
Akan tetapi, ular tersebut tak juga ditemukan meski sudah 5 jam dicari.
Mengapa tiba-tiba ada ular kobra di mana-mana?
Dan masih banyak media lain yang memberitakannya, termasuk media Televisi.
Bagi saya ular adalah hewan yang lebih mengerikan dibandingkan harimau, kalau harimau saat dilihat masih ada lucu-lucunya. Nah kalau ular, saat berjalan meliuk-liuk di atas tanah membuat bulu kuduk merinding.
Meskipun banyak corak ular yang bagus dan indah, tetep aja serem lihatnya.
Ada ular berbisa dan ada juga yang tidak mempunyai bisa atau racun. Fungsi bisa ular adalah untuk mematikan mangsanya. Hewan atau bahkan manusia jika sudah kena bisa ular bisa langsung "lewat".
Jika ular yang tidak berbisa, mematikan mangsa dengan cara melilitnya, sama-sama serem. Misalnya ular phiton, selain badannya yang besar dia pun memeiliki tenaga yang super untuk meremukkan tulang-tulang mangsanya.
Jadi mau berbisa atau pun tidak berbisa sama-sama menyeramkan bagi saya, hehehe.
Berikut beberapa ciri-ciri ular berbisa :
- Berprilaku tenang, kalem, diam-diam mematikan, kalau diganggu jangan ditanya bagaimana reaksinya. (Manusia saja yang pendiam biasanya "berbisa")
- Memiliki gigi taring, fungsinya sebagai alat transfer bisa.
- Memiliki warna yang mencolok, kecuali cobra bisasanya hitam legam.
- Bentuk kepala seperti segitiga.
3 siklus hidup ular
3 tahapan siklus hidup ular yaitu : Telur - Tukik - Ular Dewasa
Telur
Ular dapat bertelur sebanyak 10 - 15 butir dalam satu waktu. Setelah kawin ular betina menyimpan seperma dalam saluran telur selama sekitar 1 - 2 bulan.
Dalam proses inkubasinya induk ular akan menjaga telur dengan cara memberikan kehangatan dari tubuhnya. Setelah beberapa waktu maka telur akan menetas dan melahirkan anakan ular yang "lucu".
Bayi Ular
Besarnya bayi ular tergantung dari jenis ularnya itu sendiri bisa kecil atau besar, anak phiton pasti berbeda ukurannya dengan anak cobra.
Biasanya bayi ular ada yang menyebutnya tukik dan mereka mampu berganti kulit sampai 4 kali dalam setahun. Untuk hidup mereka akan memakan hewan-hewan kecil yang ada disekitarnya.
Ular Dewasa
Masa ular dewasa yaitu ketika mereka usia 2 - 4 tahunan. Perbedaan antara ular muda dengan ular dewasa adalah proses pergantian kulitnya dalam satu tahun. Ular remaja lebih sering berganti kulit dibandingkan ular dewasa.
Fungsi dari pergantian kulit ular yaitu untuk menggantikan kulit lama yang sudah "usang" atau untuk menggantikan kulit yang terkena parasit dalam kulitnya tersebut.
Satu ekor ular jika tidak terjangkit penyakit atau apapun yang menyebabkan kematiannya dapat bertahan hidup antara 20 tahun hingga 30 tahun. Wow lama juga masa hidupnya, kebayang selama itu mereka berapa kali kawin dan bertelur.
Dalam rantai makanan Ular berada pada posisi produsen dan konsumen. Maksudnya bisa jadi pemangsa dan dimangsa.
Contoh rantai makanan :
Rumput ==> Serangga ==> Tikus ==> Ular ==> Elang ==> Pengurai ==> digunakan Rumput
Dalam posisi rantai makanan di atas ular dapat memangsa tikus dan dapat dimangsa burung elang. Jika salah satu dari komponen rantai makanan tersebut tidak tersedia, maka akan mengancam anggota rantai makanan di depannya. Begitu juga sebaliknya, jika salah satu berlimpah akan mempengaruhi yang lainnya.
Makanya diperlukan keseimbangan dalam ekosistem dan rantai makanan mahluk-mahluk tersebut, jika mulai tidak seimbang maka akan terjadi serangan yang tidak terduga dari predatornya.
Kembali ke pembahasan "SERBUAN ULAR COBRA di beberapa daerah pada tahun 2019" di atas. Ada kemungkinan salah satu pengaruhnya adalah sudah tidak ada lagi keseimbangan dalam ekosistem ular cobra.
Ular Kobra atau ada juga yang menyebut Ular Sendok adalah salah satu jenis ular yang mempunyai bisa atau racun sangat berbahaya, bahkan dapat membunuh korban yang terkena bisanya.
Seperti hewan pada umumnya ular kobra jika jiwanya terancam maka akan berbalik menyerang, jika tidak diusik maka mereka pun tidak akan berbalik.
Ada juga yang mewajarkan kejadian ini karena musim kawin cobra yang jatuh pada bulan-bulan ini dan tepat pada musim penghujan. Jika pun begitu kenapa pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada peristiwa yang menggegerkan seperti sekarang.
Serangan ulat bulu pada tahun 2011 sempat membuat heboh penduduk beberapa daerah dan pada tahun 2012 ada "serbuan tomcat" menyebar di beberapa daerah di Indonesia juga.
Tidak tahu siapa yang salah, karena menurut saya manusia mempunyai andil cukup strategis dalam peristiwa-peristiwa "serbuan" hewan-hewan tersebut. Hewan itu tidak diberi akal, tapi jika kehidupan mereka mulai terancam maka mereka akan balik "meneror". Kalau sudah seperti ini pastilah menyeramkan.
Marilah mulai dari kita dulu, dari yang kecil-kecil dulu saja, kita mulai menjaga keseimbangan hidup. Walaupun mau tidak mau pasti masa yang akan datang akan terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem hidup. Populasi manusia semakin bertambah, tapi lahan hunian tetap segitu-gitunya.
Yang kecil-kecil itu banyak salahsatunya menempatkan sesuatu tepat pada tempatnya, kalau sampah ya di tempat sampah, kalau mantan...terserah hehehe.
Saya tidak mau berasumsi lebih jauh tentang penomena terjadinya peristiwa-peristiwa "menyeramkan"sekarang ini. Saya berdo'a semoga tidak terjadi di daerah lingkungan saya dan daerah lingkungan kamu.
Desember 2019
Tidak tahu akan terjadi penomena apa lagi di tahun-tahun mendatang.